Jumat, 05 Februari 2010

PROTA

TUGAS
SILABUS DAN PENILAIAN DASAR SEKOLAH DASAR
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
Kelas : II (DUA)
SEMESTER : 1 DAN 2
Guna memenuhi syarat :
MATA KULIAH : PENJASKES
DOSEN PEMBIMBING : BP. NURWIYONO





Di susun oleh :

Iwan Muhaimin 08.0405.0022
Jayanti Wulandari 08.0405.0023
Suprapti 08.0405.0024
Ratih Puspita Sari 08.0405.0025
Roso Murti 08.0405.0026

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2009
PROGRAM TAHUNAN


Mata pelajaran : Penjaskes
Kelas : II (DUA)
Tahun Pelajaran : 2007 / 2008

SEMESTER KOMPETENSI DASAR ALOKASI WAKTU KET
GASAL 1.1 Mempraktikan gerak dasar jalan, lari, lompat yang bervariasi dalam permainan yang menyenangkan dan nilai kerjasama, toleransi, kejujuran, dan tanggung jawab menghargai diri sendiri
1.2 Mempraktikan gerak dasar memutar, mengayun, menekuk lutut dalam berbagai varuasi permainan sederhana serta kerjasama, toleransi, kejujuran, tanggung jawab, menghargai lawan dan memahami diri sendiri
1.3 Mempraktikan gerak dasar melempar, menangkap, menendang dan menggiring bola ke berbagai arah dalam permainan sederhana serta nilai kerjasama, toleransi, kejujuran, tanggung jawab, menghargai lawan dan memahami diri sendiri
2.1 Mempraktikan satu jenis betuk untuk meningkatkan kekuatan otot lengan dan tungkai dengan mengikuti aturan
2.2 Mempraktikan berbagai aktifitas untuk melatih keseimbangan statis dinamis serta nilai disiplin dan estetika
2.3 Membiasakan gerak dengan benar
3.1 mempraktikan senam ketangkasan sederhana tanpa alat, melompat dan meloncat dengan isyarat ke berbagai arah
3.2 Mwempraktikan senam ketangkasan dengan menggunakan alat sederhana dengan percaya diri
4.1 Mempraktikan gerak ritmik ke depan belakang ataupun samping secara berpasangan dengan diiringi musik dan nilai kerjasama
4.2 Mempraktikan gerak ritmik diorientasikan dengan ruang secara beregu tanpa menggunakan musik serta nilai disiplin dan kerjasama
5.1 Menjaga kebersihan rambut, hidung,dan telinga
5.2 Memilih makanan bergizi 4 x 35 menit
4 x 35 menit
4 x 35 menit
2 x 35 menit
4 x 35 menit
2 x 35menit
2 x 35menit
2 x 35menit
4 x 35menit
4 x 35menit
2 x 35menit
2 x 35menit


Jumlah 13 Minggu / 30x Pertemuan
Mengetahui Magelang,……………..
Kepala Sekolah Guru mata pelajaran……….

Nama terang Nama terang
Nip : Nip :

silabus

PROGRAM TAHUNAN

Mata pelajaran : Penjaskes
Kelas : II (DUA)
Tahun Pelajaran : 2007 / 2008

SEMESTER KOMPETENSI DASAR ALOKASI WAKTU KET
GENAP 6.1 Mempraktikkan latihan dasar untuk meningkatkan kekuatan otot dada, punggung dengan mengikuti aturan.
6.2 Mempraktikan latihan dasar untuk melatih kelentukan persendian anggota badan bagian atas mengikuti aturan
7.1 Mempraktikan 2 bentuk senam ketangkasan : meliputi lompatan 90 derajat di udara, melompati benda sesuai dengan kemampuan serta memperhatikan factor keselamatan
7.2. Mempraktikan rangkaian gerak senam ketangkasan sederhana : berjalan dan berguling ke depan, memindahkan berat tubuh dari satu titik ke titik yang lain dengan control yang baikdalam air
8.1 Mempraktikan ketrampilan dasar gerak ritmik yang berorientasi pada arah dan ruang secara berpasangan, menggunakan/tanpa musik serta nilai kerjasama dan disiplin
8.2 Mempraktikkan ketrampilan dasar gerak ritmik yang berorientasi pada arah dan ruang secara berregu, menggunakan/tanpa musik serta nilai kerjasama dan disiplin
9.1 Mempraktikkan gerak lengan dan tungkai untuk mengangkat tubuh dalam air
9.2 Mempraktikkan keseimbangan tubuh dan penyelamatan diri dalam air serta memperhatikan factor keselamatan diri dan orang lain serta nilai kebersihan
9.3 Mempraktikkan gerak dasar renang, mengapung, menenggelamkan diri dalam air dan bernafas serta nilai disiplin
10.1 Mempraktikkan berbagai aktivitas fisik di lingkungan sekolah dan nilai kebersihan, kesehatan dan keselamatan
10.2 Mengikuti rambu-rambu perjalanan di lingkungan sekolah secara beregu dan memperhatikan factor keselamatan, kerjasama dan disiplin
10.3 Membiasakan menggunakan pakaian dan sepatu yang sesuai
11.1 Menjaga kebersihan tangan dan kaki
11.2 Mengenal cara makan sehat 2 x 35 menit
2 x 35 menit
2 x 35 menit
2 x 35 menit
4 x 35 menit
2 x 35menit
4 x 35menit
2 x 35menit

2 x 35menit

2 x 35menit

2 x 35menit
2 x 35menit

2 x 35menit
2 x 35menit

Jumlah 15 Minggu / 30x Pertemuan
Mengetahui Magelang,……………..
Kepala Sekolah Guru mata pelajaran……….

Nama terang Nama terang
Nip : Nip :


SILABUS DAN SISTEM PENILAIAN

Sekolah : SD / MI
Kelas / Semester : II ( Dua ) / Ganjil
Mata Pelajaran : PENJAS ORKES
Pendekatan : Tematik
PERMAINAN DAN OLAHRAGA
UNIT : 1

N0 Tema Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi waktu Sumber Belajar / Alat
1. Diri Sendiri 1. mempraktikan variasi gerak dasar melalui permainan dan aktifitas jasmani dan nilai yang terkandung di dalamnya 1.1 mempraktikan gerak dasar jalan, lari, lompat yang bervariasi dalam permainan yang menyenangkan dan nilai kerjasama, toleransi, kejujuran, dan tanggung jawab menghargai diri sendiri Pola gerak dasar lokomotor • Melakukan gerak lokomotor dalam berbagai kecepatan
• Melakukan variasi gerak jalan, lari, lompat dan loncat ke berbagai arah
• Mengkombinasikan gerak: jalan, lari, dan lompat
• Mengontrol tubuh dalam start dan berhenti
• Berjalan dan berlari dengan mengubah arah dengan isyarat
• Disiplin jujur dan bertanggung jawab • Lari bolak balik memindahkan benda dari suatu tempat ke tempat yang lain
• Lari rintangan
• Permainan hijau hitam
• Lari berbelok-belok dengan jarak tertentu ditandai benda
• Lompat jauh / tinggi dengan awalan
• Berjalan-jalan kemudian berhenti
• Lari-lari di tempat
• Lari beregu
• Loncat beregu Penampilan :
- kecepatan lari
- Ketangkasan

Tugas :
- Lari memindhkan benda
- Lari rintangan dengan awalan
- Lari berbelok-belok
- Berjalan dengan tekhnik yang benar
- Loncat-loncat di tempat 4JP Sumber bahan :

- buku pendidikan jasmani Olahraga dan Kesehatan dan atau sumber lain yang relevan

Alat :
- Bola kecil
- - kerikil
UNIT : 2

N0 Tema Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi waktu Sumber Belajar / Alat
1. Permainan 1.2 Mempraktikan gerak dasar memutar, mengayun, menekuk lutut dalam berbagai varuasi permainan sederhana serta kerjasama, toleransi, kejujuran, tanggung jawab, menghargai lawan dan memahami diri sendiri Pola gerak non lokomotor • Melakukan variasi gerak dorong, tarik, dan putar dengan satu atau dua tangan
• Mengayunkan satu dan dua tangan
• Membengkokkan badan
• Menggantung dengan dua tangan
• Adanya kerjasama yang baik
• Jujur dalam melaksanakan tugas • Berpasangan dengan teman saling mendorong dengan satu atau dua tangan, selanjutnya saling menarik
• Membengkokkan badan mengayunkan kedua tangan ke depan kemudian ke belakang, ke kanan dan ke kiri
• Belajar menggantung
• Kerjasama dengan teman dalam melaksankan tugas
• Tugas dilaksanakan dengan jujur dan penuh tanggung jawab Penampilan :
- kekuatan
- kecakapan
- kejujuran
- kebijaksanaan guru

Tugas :
- Dorong-mendorong berpasangan
- Tarik-menarik berpasangan
- Tekhnik menggantung 4JP Sumber bahan :
- Buku pendidikan jasmani Olahraga dan kesehatan
- Pnb. Buku yang sesuai
- Pengembangan guru
Alat ;








UNIT : 3

N0 Tema Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi waktu Sumber Belajar / Alat
1. Permainan 1.3 Mempraktikan gerak dasar melempar, menangkap, menendang dan menggiring bola ke berbagai arah dalam permainan sederhana serta nilai kerjasama, toleransi, kejujuran, tanggung jawab, menghargai lawan dan memahami diri sendiri Gerakan dasar manipulatip • Melambungkan dan menangkap bola
• Memantul-mantulkan bola dengan satu tangan
• Memukul bola yang dilambungkan
• Menendang dan menahan bola dalam kelompok
• Bekerjasama dengan kelompok
• Bersedia berbagi ruang dan peralatan dalam bermain
• Bersikap jujur dalam melaksanakan tugas • Anak dibagi menjadi dua kelompok sama banyaknya posisi saling berhadapan dengan arah yang daitentukan dilanjutkan dengan kegiatan
• Melempar dan menangkap bola kasti
• Memantul-mantulkan bola basket dan ditangkap teman lain
• Berjalan menggunakan teklek beregu
• Meloncat-loncatmeggunakan tali berpasangan Penampilan :
- kekuatan
- kecakapan
- kejujuran
- kebijaksanaan guru

Tugas :
- Dorong-mendorong berpasangan
- Tarik-menarik berpasangan
- Tekhnik menggantung 4JP Sumber bahan :
- Buku pendidikan jasmani Olahraga dan kesehatan
- Pnb. Buku yang sesuai
- Pengembangan guru

Alat ;

- Bola kecil

BULETIN FOKUS

HABIS MANIS SEPAH DIBUANG
Istilah ini mungkin sudah kuno, akan tetapi hingga saat ini masih sering terdengar bahkan acapkali akan terjadi dalam kehidupan dimasyarakat, baik individu, kelompok/organisasi bahkan suatu tatanan pemarintahan yang sebenarnya begitu banyak diharapkan membawa perubahan yang lebih baik dari masa ke masa, tidak hanya berganti pemimpinnya saja, tetapi juga tatanan pemerintahan yang tentunya lebih baik dari sebelumnya. Saat para calon pemimpin bangsa menarik perhatian dan simpati rakyat mereka menawarkan visi dan misi untuk membawa bangsa ini kegerbang yang lebih baik tentunya dan menjadi salah satu negara yang diperhitungkan oleh bangsa-bangsa didunia. Mereka (calon Pemimpin Bangsa) menyampaikan beragam janji kepada rakyat sehingga dapat dilihat rakyat begitu terbuai bahkan seperti terhipnotis akan semua janji-janji manis yang ditebarkan, rakyat ada yang percaya dan meyakininya karena seakan-akan janji mereka (calon Pemimpin Bangsa) bakal terkabul/seperti yang diharapkan. Mengapa tidak??? Saat mereka menawarkan Visi dan Misi tak segan-segan mendatangi kawula alit (rakyat kecil-red), kepasar-pasar kedesa-desa yang mungkin selama ini belum tentu dikunjunginya jika tidak mencalonkan diri, tidak ada yang salah memang dengan semua itu karena pemimpin itu juga harus tahu rakyatnya akan tetapi disini dapat terlihat rakyat begitu berharga saat calon-calon pemimpin berlomba-lomba menarik simpati yang tentunya ada harapan supaya mendapat dukungan dan memilihnya. Ironis memang jika semua itu hanya kamuflase/fatamorgana dan hanya menjadi kisah penghantar tidur( bagai dalam alam hayalan). Pedahal sesungguhnya rakyat membutuhkan pemimpin yang dapat memberikan suatu pencerahan bagi bangsa dan negara yang tentunya lebih baik dari masa sebelumnya. Bangsa dan Negara yang besar tentunya juga sangat memerlukan seorang pemimpin yang besar separti dicontohkan oleh uswah/contoh dari seorang Pemimpin Negara dan Pemimpin umat, Nabi Besar Muhammad SAW. Adapun beberapa ciri seorang Pemimpin yang akan membawa Bangsa dan Negara akan semakin baik seperti dicontohkan Rosul:
1. Fathanah (Cerdas)
2. Amanah (terpercaya, Kredibel)
3. Shiddiq (Benar dan jujur)
4. Tabliq (Komunikatif)
Apabila beberapa kriteria tersebut sudah bisa diamalkan insya Allah seberat apapun tanggung jawab yang dipikulnya akan terasa ringan, karena apapun masalah yang dihadapi tentunya sudah merupakan tanggung jawab atas kepemimpinan yang disandangnya sehingga konsekuensi resiko yang ada tetap harus dihadapi dan berusaha untuk dapat memberikan solusi/pendapatnya agar bisa terselesaikan masalah yang sedang dihadapi. Tentunya jangan sampai keluar dari ketentuan-ketentuan yang ada dalam setiap mengambil keputusan, harus arif dan bijaksana. Perlu diingat sebagai seorang Pemimpin jangan pernah melupakan rakyat dan hanya mau mengerti rakyat saat mereka butuh dukungan untuk menghantarkan menjadi seorang Pimpinan. Setelah menjadi Pemimpin rakyat terlupakan atau bahkan benar-benar dilupakan.....Habis manis sepah dibuang Ketika akan menjabat selalu ingat Ayat Kursi tapi setelah dapat Kursi kog malah jadi melupakan Ayat kursi??? Rakyat juga perlu dukungan, perlindungan, pelayanan yang tentunya layak, dengan tetap menghargai hak asasi manusia, karena sesungguhnya Pemimpin/khalifah merupakan seseorang yang mendapat amanat apabila dapat melaksanakan dengan baik maka akan mendapat nikmat tapi jika tidak dapat melaksanakan dengan baik bahkan khianat tentu akan menjadi laknat... Naudzubillah..........
Maka meski sudah menjadi pemimpin jangan melupakan amanat yang diemban dari rakyat.....
Semoga dapat memilih Calon Pemimpin yang benar-benar bisa menyampaikan aspirasi rakyat melindungi rakyat.
(Imin/Fks Red

kajian FOKUS

Ad Diin bukan Agama
(Hasil Kajian)


Seorang gadis dengan khusuk melaksanaka sholat dimasjid, setelah selesai dia duduk bersimpuh menengadahkan kedua tangannya, berdo’a kepada Allah agar diberikan panjang umur, rezki yang banyak, barokah, dipertemukan / mendapat suami yang sholeh….. begitulah ritual yang setiap hari dilakukannya saat waktu sholat tiba. Selanjutnya setelah semua telah selesai, gadis itu kembali kepada pekerjaannya, kembali memakai pakaian kerjanya, dengan rambut tampak, pakai rok mini, menuju tempat gadis itu bekerja.
Dari kisah anekdot diatas dapat digambarkan bahwa ternyata terjadi salah penafsiran mengenai cara pandang mengenai agama. Mengapa tidak, seseorang yang notebene muslim tapi dalam mengimplementasikan Islam ternyata belum seperti yang diharapkan. Mengapa? karena pemahaman Islam hanya diketahui bahwa merupakan hal yang mengatur tentang ibadah saja sedang diluar ibadah kesannya tidak masalah, sehingga penampilan tetap tidak dibingkai dalam kaidah Islami, berjilbab / menutup aurat. Dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa sebenarnya ad Diin yang dalam bahasa Indonesia diartikan Agama yang berasal dari bahasa sansekerta, A: tidak, Gama : kacau, ternyata tidak cukup untuk menerangkan tentang ad Diin tersebut yang merupakan word view paradigm( cara pandang) sehingga timbullah bahwa Agama Islam ini tak jauh beda dengan agama-agama lain yang diakui di Indonesia. Hal inilah yang dapat digunakan oleh orientalis-orientalis yang anti Islam berupaya menyamarkan pandangan tetang Islam, melakukan Brain washing (cuci otak). Maka sesuatu hal yang sekiranya berupa trend atau tingkah laku yang sebenarnya bukan merupakan tuntunan Islam banyak digandrungi, seperti mengikuti mode-mode yang lagi nge_trend meski kadang harus menanggalkan nilai-nilai Islam, cara berpakaian, cara bergaul atau apapun bentuknya yang ternyata bukan ciri dari Islam. Mungkin Agama bisa dikatakan hanyalah hasil dari budaya = Budi + Daya = akal . Padahal sesungguhnya ad Diin berisi suatu ajaran-ajaran mulia bagi manusia mengenai bagaimana hubungan secara Vertikal( kepada Allah) dan Horisontal (kepada makhluk) dan diatur didalamnya bagaimana melaksanakannya menuju jalan yang mendapat ridlo dari-Nya. Maka dari itulah hendaknya menjaga dan memahami tentang ad Diin supaya jangan sampai cara pandang mengenai ad Diin salah kaprah.
(Ca’imin/Pgmi)

OBSERVASI

KUNJUNGAN KE PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH SALAMAN

Guna memenuhi syarat :
Mata kuliah : PendidikanKemuhammadiyahan
Dosen Pengampu : Drs. Widodo






Di susun oleh :

Iwan Muhaimin 08.0405.0022
Jayanti Wulandari 08.0405.0023
Suprapti 08.0405.0024
Ratih Puspita Sari 08.0405.0025
Roso Murti 08.0405.0026




PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2009
Setelah kelompok kami ( Kelompok 2 ) mengadakan kunjungan selama 2 hari, Senin-Selasa, 15-16 Juni 2009 ke Pimpinan Cabang Muhammadiyah Salaman dapat kami sampaikan hal-hal yang menjadi bahan pertanyaan dari kami antara lain :

1. Sejarah berdirinya PCM (Pimpinan Cabang Muhammadiyah) Salaman

Sejarah awal
Muhammadiyah Cabang Salaman yang secara organisatoris berdiri sejak 29 tahun yang lalu, tahun 1958 Sumarlan, seorang Mantri kesehatan dari Srumbung ditugaskan oleh Pemerintah Salaman. Saat itulah mulai berkumpul orang-orang yang berasosiasi atau berpaham Muhammadiyah dan kemudian ada yang menguati organisasi baru tersebut dengan harta benda dan fasilitas lainnya seperti Noto Sudiro dan Hamron Afandi ( dikenal seorang ahli pidato ). Kemudian tokoh dan sesepuh masyarakat yang berasosiasi Muhammadiyah, setelah bubarnya Masyusi, berhasil menyusun pengurus Muhammadiyah Cabang Salaman dengan ketua Noto Sudarmo, Sekretaris D Hadi Suyitno dan Bendahara Somadi, dibantu tokoh-tokoh lain seperti Dahri Banjarharjo, Darori dari Jetis Ngadirejo, Jaelani, Rahmad Sunandar, Cipto Permono ( Sarju ), M. A Sukarman. Kegiatan yang mula-mula diselenggarakan adalah pengajian selapanan pada hari Ahad Legi dengan Mubaligh dari Yogyakarta antara lain : Suhada, Sadjijo, Amrullah, Amin Bahrun dan Ibu Situ Hadjijah.
Pusat organisasi waktu itu di Kaliabu, sehingga kegiatan-kegiatan apa saja yang ada di Salaman banyak dipusatkan di Kaliabu mengingat di Kaliabu ada Ulama yang berkecimpung dalam Muhammadiyah yaitu Kyai Muhyidin yang pernah mondok di Jamsaren Solo yang ahli agama. Selain beliau, ada tokoh seperti Yusuf Ridwan yang sering melakukan pengajian di Sabrangrowo, Borobudur.


2. Struktur Organisasi PCM (beserta majelis-majelisnya)
(sekarang)






Majelis-majelis PCM Salaman :
1. Majelis Tabligh dan dakwah khusus, ketua : Moh Dardiri BA
2. Majelis Didasemen, Ketua : Suprapto Spd
3. Majelis Ekonomi, Ketua Agus jati Sudiro Spd
4. Majelis wakaf dan Baziz, Ketua Ta’sis
5. Majelis Kader, Ketua Sugeng Haryanto Spd
6. Majelis MKKM ( Majelis Kesehatan Kesejahteraan Masyarakat ), Ketua Mursita M. Kes